(Diunduh dari http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/12/24/09291560/Satu.Tentara.Ditukar.dengan.1.000.Pejuang.Hamas)
AFP
Kamis, 24 Desember 2009 | 09:29 WIB
GAZA CITY, KOMPAS.com - Israel mengambil langkah yang mengejutkan, yakni bersedia menukarkan 1.000 tahanan Palestina dengan satu tentara Israel yang sudah tiga tahun ditawan Hamas. Pejuang Hamas pun menawarkan gencatan senjata setahun lebih jika rivalnya, Israel, mau membuka seluruh blokade perbatasan di Gaza.
Israel memberikan jawabannya melalui seorang penengah dari Jerman yang berperan sebagai perantara perundingan dengan Hamas. Dikatakan, jawaban Israel disampaikan dalam perundingan cepat di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang kemudian diteruskan ke Hamas, Selasa (22/12/2009).
Nama tentara Israel yang ditahan Hamas tersebut ialah Gilad Shalit. Dia ditangkap pada tahun 2006 dan menjadi salah satu alasan bagi Israel menyerang Jalur Gaza, sekalipun gagal. Bahkan Shalit dilaporkan terluka akibat serangan Israel di kota Gaza.
Sebelumnya orangtua Shalit, yakni Noam dan Aviva Shalit, menulis surat berisi desakan kepada Benjamin Netanyahu untuk segera bersepakat dengan Hamas untuk pembebasan anaknya itu. ”Kami yakin beberapa hari lagi amat menentukan nasib putra kami tercinta,” kata Noam dan Aviva Shalit dalam suratnya itu.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak ketika bercerita kepada sekelompok mahasiswa, Rabu, menjelaskan, pembebasan Gilad Shalit menjadi prioritas utama. Upaya itu merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. Shalit akan ditukar dengan sekitar 1.000 tawanan Palestina.
Sementara itu, delegasi Hamas untuk pembicaraan damai di Kairo, Mesir, Ayman Taha, seperti dilaporkan kantor berita China, Xinhua, yang dikutip Press TV, Selasa, mengatakan, pihak Israel sudah menyatakan bersedia menukarkan 1.000 tahanan Palestina dengan Shalit yang sudah tiga tahun ditawan Hamas.
Meski demikian, belum dapat diketahui secara pasti kapan kesepakatan tersebut akan dieksekusi. Selain itu, Taha juga menambahkan, Hamas akan menawarkan gencatan senjata kepada Israel jika pihaknya berkomitmen membuka seluruh blokade di perbatasan. Waktu gencatan senjata yang ditawarkan ialah selama setahun.
Kata Taha, Israel mengisyaratkan mau menerima tawaran gencatan itu. Namun sayangnya, Israel hanya mau membuka separuh blokade di perbatasan dan Hamas keberatan jika blokade tidak dibuka seluruhnya.
Sebelum sampai pada kesepakatan menukarkan 1.000 tahanan dengan satu tentara Israel, pejuang Hamas mengajukan tuntutan agar Israel terlebih dahulu membebaskan tokoh-tokoh senior Hamas yang masih ditahan. Namun, Israel keberatan untuk melepas para tahanan penting Palestina itu.
Situs Hamas, al-Risalah, mengatakan, seorang mediator Jerman akan bertemu dengan Hamas di Gaza. Mereka akan mengambil keputusan final dan konklusif tentang apa yang menjadi topik utama dalam perundingan menuju gencatan senjata. Namun, belum bisa dijelaskan kapan kesepakatan pertukaran tahanan itu diwujudkan.
Menurut pejabat Israel dan Palestina, Israel akan membebaskan tahanan secara bertahap. Tahap pertama sekitar 450 tahanan, lalu diikuti sekitar 500 tahanan lagi untuk menggantikan Shalit. Saat ini ada sekitar 8.000 tawanan Palestina di penjara-penjara Israel. (AFP/AP/REUTERS/CAL)
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Note: Setiap orang tua menyayangi anaknya seperti halnya orang tua Shalit. Tidakkah zionis itu berfikir berapa ribu anak-anak, para hafiz kecil, yang nyawanya telah mereka rampas dalam pembantaian-pembantaian yang dilakukannya. Nafsu berperang yang tak berkesudahan.
2 comments:
Jangan tanya apa itu "CINTA" pada orang2 yg membolehkan nikah sampai 4x. yg ada hanya "KAWIN" pada otak mereka.
Jangan tanya apa itu "CINTA" pada orang2 yg membolehkan nikah sampai 4x. yg ada hanya "KAWIN" pada otak mereka.
Post a Comment