kita bicara di kamar kosku
jalan nangka raya 20 semarang
tentang idealisme, tentang kebenaran, tentang keyakinan hati
kita bicara tentang masa depan
tentang kemungkinan bertahan pada idealisme
mengingat keresahan istri, ketakutan mertua, sekolah anak dan gaji pembantu
ada kebahagiaan kecil di rumah
duduk di sofa depan tivi menonton berita sore
ada kudapan, teh manis, anak-anak, dan istri yang menyiapkan makaroni lafonte
sofa belum lagi kubeli mid, istriku sedang menabung tuk mendapatkannya
ia mengidamkan sofa di depan tivi
ada ketidakberesan di luar rumah
kecurangan, keculasan, korupsi, penindasan, anak yang diperkosa, dosen penjual nilai, mahasiswa yang diam saja,
kita diajari turun ke jalan, kita diajari tak tinggal diam
kita menjalaninya mid, di dua kota yang berbeda
berkelana kesana kemari demi sesuatu yang kita yakini
aku tak tahu mid
aku belum mengalami masa depan yang kita bicarakan
sebentar lagi akan kumasuki ia
tapi kurasa kita telah tidak menyertakan sesuatu dalam obrolan pagi itu
kita melewatkan pemilik bumi
tentunya sofaku nanti adalah pemberianNya, mungkin lewat gaji ke 13
bukankah abu bakar pernah menitipkan keluarga pada Allah dan nabinya
kenapa tak juga kutitipkan padaNya?
membuat puisi itu mudah mid, percayalah.
(mungkin chairil akan marah padaku)
3 comments:
Assalamualaikum!
Ga' tau kenapa saya selalu rindu untuk membaca postingan saudaraku fery ini...
Perjuangan selalu tanpa akhir, kawan.
Sepanjang hidup kita adalah perjuangan, perjuangan untuk menghimpun kebaikan, dan kematian adalah momentum pembebasan dari segala keburukan...
=salam=
eagle fly alone
yakob.
waalaikum salam, sekarang sibuk dimana bro?
masih sibuk merenung menghadapi kematian, menjadi pelayan keluarga, memeras keringat untuk membeli susu,
cuma pura2 sibuk aja bro, masih sibuk jadi kuli..masih sibuk belajar memaknai kehidupan..masih berjuang untuk membebaskan diri dari kejahiliyahan..
masih betah di serang-cilegon aja. BP7 Berangkat Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas Pasan
salam,
eagle fly alone
Post a Comment