(Tulisan ini diambil dari La Tahzan, Aidh Al Qorny)
Sang Pencipta dan Pemberi rizki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir dan tak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita semua yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali anda mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain.
Dan mereka, tak tidak akan pernah diam mengkritik anda sebelum anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat anda bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur anda selalu terasa gerah.
Perlu diingat, orang yang duduk diatas tanah tidak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada anda adalah karena mungkin anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan., keilmuan, tindak-tanduk, atau harta. Jelasnya, anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang ada pada diri anda, atau sampai anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir, dan tolol adalah yang mereka inginkan dari anda.
Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas. Tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap saat, dan ia justru semakin kokoh karenanya. Artinya jika anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan anda. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukan ahlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Betapapun, anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang anda mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritika mereka, mengabaikan solah-polah mereka pada anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah.
{Katakanlah (kepada mereka) : “Matilah kamu karena kemarahanmu itu.”}
(QS Ali Imran :119)
Bahkan, anda juga dapat ‘menyumpal’ mulut mereka dengan ‘potongan-potongan daging’ agar diam seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap kesalahan anda. Dan bila anda ingin diterima semua pihak, dicintai semua orang, dan terhinda dari cela, berarti anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.
No comments:
Post a Comment