Satu bulan lalu saya menemui Chandra Dewi, wartawan Radar Banten. Saya sebetulnya heran dengan berita-berita yang dituliskan Dewi, yang berpihak pada jaksa. Terkadang menuliskan fakta yang tidak ada dalam persidangan, terkadang hanya memuat sebagian fakta yang berpihak pada jaksa, terkadang tak mengikuti persidangan dan menanyakan hasil akhir persidangan hanya pada pada jaksa, terkadang menuliskan judul tendensius yang menggiring mengarahkan opini publik, ada apa dengan Chandra Dewi? Padahal ada saya, pengacara, terdakwa di saat yang sama, atau bahkan hakim, tapi tak pernah dimintai konfirmasinya. Dimana asas fairness, balance, cover both side? Dalam beberapa situasi memang berita dapat diturunkan jika cover both side tidak dapat dilakukan jika ada kendala teknis pada hari tersebut. Tapi kendala teknis tersebut tak ada. Dan pengabaian cover both side terjadi tiap pekan. Radar Banten bukan korannya jaksa kan?
Maka saya menemuinya di Pengadilan Negeri (PN) Serang. Tak banyak yang saya sampaikan, saya hanya menuliskan alamat blog saya dan menyerahkan padanya, http://www.feryfaturohman.blogspot.com/ "Ini akan membuat berita Dewi lebih berimbang,"jelas saya. Dewi menerimanya "Boleh," jawabnya singkat.
1 comment:
Lam kenal bung ferry. memang kondisi wartawan di Banten sangat beraneka sekali. bahkan tidak jarang ada yang menjadi corong kelompok tertentu. ya begitulah dunia, selalu ada 'oknum'. moga saja dengan blog anda, bisa melakukan pencerahan semua kelompok kepentingan di Banten
Post a Comment