Dulu, waktu kuliah, aku pernah mengatakannya pada Dessy Churul Aini. Dessy seorang kawan kuliah asal Jakarta. Sekarang Ia mengajar di almamaternya, Fakultas Hukum Universitas Lampung. Aku pernah berkata bahwa aku masih jauh untuk sekadar disebut seorang, aku tak pantas menyandangnya, aku hanyalah seekor. Perjalanan menuju seorang masih panjang dan melelahkan, jatuh bangun. Kadang mendekati seorang, kadang terhempas lagi pada seekor. Dan hingga kini, aku belum merasa menjadi seorang, aku masih seekor. Pertanyaanya adalah saat mati nanti apakah mati sebagai seorang atau seekor.